Ahad, 24 Mei 2009

Gen Y, Pernah dengar nama ini, Rahim Ghousse?

Masih ingat anda kepada Rahim Ghouse (penyokong Anwar Ibrahim), bekas Pengarah Abrar Group yang melarikan diri ke Indonesia setelah melakukan beberapa siri kekacauan di ibu kota ketika zaman reformasi?

Ada tiung memberitahu, Saudara Rahim telah pulang ke tanah air beberapa hari lalu. Jika benar maklumat ini dan tiada pula proses soal siasat yang biasa dilakukan ke atas orang yang melarikan diri selepas mencetuskan kekacauan, maka akan timbul satu pertanyaan baru: Apakah ada agenda lebih besar dalam politik tanah air?

Siapa Rahim Ghouse? Rahim diketahui umum sebagai salah seorang kroni dan penyokong kuat bekas Timbalan Perdana Menteri Datuk Seri Anwar Ibrahim. Beliau merupakan penggerak dan penyalur utama kewangan gerakan awal reformasi.



Fakta Sejarah:

NAME : DR ABDUL RAHIM GHOUSE

ADDRESS : NO 2 JALAN BUKIT SETIAWANGSA 16,
TAMAN SETIAWANGSA, 54200
KUALA LUMPUR

COMPANY NAME POSITION

Access Equity Sdn Bhd Director
NBCT Rail Sdn Bhd Director
Sambungan Transit Antara Sdn Bhd Director

Abrar Health Services Sdn Bhd Director
Abrar Construction Sdn Bhd - Director
Abrar Corporate Resource Sdn Bhd - Director
Abrar Brokerage Holdings Sdn Bhd - Director
Abrar Infrastructure Holdings Sdn Bhd - Director
Abrar Financial Holdings (Overseas) Sdn Bhd -Director
Abrar Frontier Management Sdn Bhd - Director
Abrar Financial Holdings Sdn Bhd - Director
Abrar Development Ventures Sdn Bhd - Director
Abrar Technologies Sdn Bhd - Director
Abrar Corporation Berhad - Director
Abrar Group International - Director
Abrar-Kuwait Holdings Sdn Bhd - Director
Abrar Vision Sdn Bhd - Director
Benar Antara Sdn Bhd - Director
BA Engineering Sdn Bhd - Director
BPM International Sdn Bhd - Director
Science-Tech Solutions Sdn Bhd - Director
Nadi Puspa (M) Sdn Bhd - Director
I.I Management Consultancy Sdn Bhd - Director
Camery Deluxe Sdn Bhd - Director
A.G.I Nominees Sdn Bhd - Director
Chalpeak (M) Sdn Bhd -Director
Meteoric Ventures Sdn Bhd Director
Vital Accord Sdn Bhd Director
KFH Ijarah House (M) Sdn Bhd Director
Honan Plantations Sdn Bhd Director
Meadow Point Sdn Bhd Director
Accurate Networks & Systems Integration Berhad Director
Express Rail Link Sdn Bhd Director
North East Meridian Sdn Bhd Director
Mun Loong-Hankyu Jaya Director
Keltimber Sdn Bhd Director
Global Broadcast Networks Sdn Bhd Director
ICM Studies Sdn Bhd Director
GBN Equipment Sdn Bhd Director
ISR Consultant Sdn Bhd Director
Wisma Embun Sdn Bhd Director
Aktimas Veneer Sdn Bhd Director
Rampai Jalir Sdn Bhd Director
ISR Communications Sdn Bhd Director
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Perjuangan ‘Tangan Anwar’ ke Indonesia

ABDUL Rahim Ghouse, 37 tahun, adalah pengusaha bisnis konstruksi yang sukses di Malaysia. Tapi ia kini pelarian politik yang dicari-cari aparat keamanan Malaysia, antara lain karena ia memang dikenal sebagai “tangan Anwar”. Sebelumnya, Abdul Rahim pernah menjabat Ketua Bidang Ekonomi Pemuda UMNO, basis pendukung Anwar Ibrahim. Doktor sosiologi lulusan University of Illionis itu tampaknya memang teman dekat Anwar secara pribadi. “Saya kenal Anwar sejak saya berusia 7 tahun,” kata Abdul Rahim. Sejak pekan lalu ia sudah berada di Indonesia karena merasa masih tetap diintai intel Malaysia. Abdul Rahim mengaku keselamatan dia dan keluarganya sangat terancam. Untuk wawancara dengan TEMPO pun ia mengubah lokasi karena tak ingin keberadaannya diketahui orang. Berikut petikan wawancara reporter TEMPO, Setiyardi, dengan Abdul Rahim Ghouse.

Kenapa Anda dan pembangkang politik Malaysia lainnya melakukan gerakan perlawanan di luar Malaysia?

Kami merasa persoalan Anwar Ibrahim sudah menjadi persoalan dunia. Kami ingin rakyat Indonesia mengetahui perjuangan kami. Juga negara tetangga lainnya.

Bukankah yang terpenting adalah perjuangan di dalam negeri Malaysia?

Memang benar. Di sana kami tetap melakukan gerakan reformasi yang dipimpin langsung oleh Wan Azizah. Persoalannya, keamanan di Malaysia sungguh ketat. Mahathir bisa menangkap kami dengan semena, dengan menggunakan ISA. Kami tidak bisa melakukan demonstrasi secara frontal. Kalau mau keluar rumah, kami sudah ditangkap. Kami tidak bisa melakukan pertemuan yang melibatkan banyak pendukung Anwar. Mereka tidak pernah menghormati hak asasi manusia. Sampai saat ini saya menjadi buron kepolisian. Keluarga saya pun hendak ditangkap. Mereka benar-benar mau menghabisi keluarga saya.

Anda takut?

Bukan begitu. Sebenarnya pihak polisi Malaysia memang mau menangkap saya. Tiga puluh menit sebelum Anwar Ibrahim ditangkap, saya masih berbicara lewat telepon dengannya. Anwar berpesan agar saya jangan sampai tertangkap. Kalau semua ditangkap, tidak akan ada yang melanjutkan perjuangan. Lebih baik saat ini kami berjuang di luar Malaysia. Apalagi saya mendapat informasi bahwa setelah APEC nanti Mahathir akan melakukan penangkapan lagi. Targetnya adalah orang-orang yang terlibat LSM dan partai politik.

Kabarnya, Anda juga dicari oleh intelijen Malaysia sampai ke Indonesia?

Ya, saya juga mendengar hal itu. Semoga mereka tidak berhasil menangkap saya.

Apa pola gerakan Anda di luar Malaysia?

Saat ini saya lebih banyak di Indonesia. Kami membuat program dengan LSM di sini agar gerakan ini dapat disosialkan ke masyarakat Indonesia. Pak Mar’ie Muhammad banyak memberi nasihat. Adnan Buyung Nasution menghubungi badan internasional. Kedua tokoh ini sangat kami andalkan. Selain dukungan moral, mereka banyak membantu kami untuk bergerak di Indonesia. Mereka juga menekan Mahathir agar segera membebaskan Anwar.

Kalau ternyata Anwar Ibrahim tetap harus masuk penjara, apa yang akan dilakukan?

Rakyat akan terus mendesak Mahathir turun dan membebaskan Anwar. Kalau tidak, pemerintah akan jatuh dan akan digantikan oleh pemerintahan baru. Saya yakin akan ada satu barisan baru yang dapat menggantikan barisan nasional yang ada sekarang (UMNO).

Bagaimana perkembangan gerakan Anda di Malaysia?

Rasanya sangat baik. Rakyat makin banyak yang mendukung kami. Laporan orang kepercayaan Mahathir menyatakan bahwa 80 persen rakyat Malaysia tidak mempercayai Mahathir lagi.