Ahad, 10 September 2017

PPBM makan dari bekas babi.

Dari Abu Tsa'labah Al-Khusyani radhiyallahu anhu, dia bertanya pada Rasulullah sallallahu alaihi wa sallam,

"Wahai Rasulullah, kami berada di negeri Ahli Kitab. Adakah boleh kami makan dari bekas (pinggan, mangkuk, cawan, gelas dll -pent) yang mereka gunakan?"

Rasulullah sallallahu alaihi wa sallam menjawab, "JANGAN MAKAN DALAM BEKAS YANG MEREKA GUNAKAN kecuali kalau tidak dapat bekas yang lain. Cucilah, lalu makanlah dari bekas tersebut." [HR. Bukhari, no. 5478, 5488, 4596; Muslim, no. 1930]

Dari Abu Tsa'labah Al-Khusyani radhiyallahu anhu.

"Kami berjiran dengan Ahli Kitab, mereka memasak BABI di kuali-kuali mereka, dan meminum khamar di bekas-bekas mereka. Maka Rasulullah sallallahu alaihi wa sallam bersabda,

"Jika kalian dapatkan selainnya maka gunakanlah (bekas itu) untuk makan dan minum. Jika kalian tidak mendapatkan selainnya, maka cucilah bekas (mereka) dengan air, lalu makan dan minumlah (dengan bekas tersebut)." [HR. Abu Daud, no. 3839; Al-Baihaqi, 1: 33. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan sanad hadis ini sahih]

Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah berkata;

"Adapun hadis Abu Tsa'labah Al-Khusyani, sesungguhnya Rasululullah sallallahu alaihi wa sallam bersabda,

"JANGAN KALIAN MAKAN DARI BEKAS TERSEBUT, kecuali kalian tidak mendapatkan selainnya, maka (jika tidak ada selainnya) cucilah wadah itu dan makanlah dengannya."

Hal ini menunjukkan bahawa YANG UTAMA ADALAH MENGHINDARINYA (bekas milik orang kafir).

Akan tetapi ramai ulama yang memahami dalil ini berlaku terhadap mereka yang menggunakan bekas tersebut untuk BENDA-BENDA NAJIS seperti BABI dan seumpama dengannya. Mereka berkata, sesungguhnya NABI SALLALLAHU ALAIHI WA SALLAM MELARANG MAKAN DARI BEKAS MEREKA, kecuali jika kita tidak mendapatkan bekas lain, maka kita mencucinya dan makan dengannya. Pandangan ini bagus, dan terkandung padanya prinsip-prinsip syariat." [Syarh Al-Mumthi', 1: 84]

Kita hidup di Malaysia dan banyak tempat makan lain yang halal yang menjaga kebersihan dari najis-najis seperti NAJIS BABI yang boleh kita utamakan dari tempat makan seperti itu.

Kita bukan hidup di negara kafir yang terpaksa berkongsi menggunakan bekas-bekas yang sama digunakan untuk makanan halal dan tidak halal.

Sebagai orang Islam sepatutnya kita perlu berusaha mencari tempat makan yang tiada syubhat seperti ini. Tempat-tempat seperti ini perlulah dielakkan bagi menjaga agama kita.

Apatah lagi jika kita sebagai penganjur, tentu kita lebih berkuasa membuat keputusan dalam menentukan lokasi sesuatu acara kita sendiri.