vii - Memilih Pemimpin Dari Kalangan Bukan Islam Atas Alasan Memperkuatkan Parti (Jama’ah)
“Khabarkanlah kepada orang-orang munafik bahawa mereka akan mendapat siksaan yang pedih, (iaitu) orang-orang yang mengambil orang-orang kafir menjadi teman-teman penolong dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Adakah mereka mencari kekuatan di sisi orang kafir itu? Maka sesungguhnya semua kekuatan adalah kepunyaan Allah.” (an-Nisaa’, 4: 138-139)
“Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.” (al-Ma’idah, 5: 51)
viii - Bersekongkol Dengan Orang-orang Kafir Untuk Saling Menjatuhkan Kelompok Selain Mereka (walaupun sesama muslim),
Maka, dalam situasi ini, Allah Subhanahu wa Ta’ala telah berfirman,
“Mereka satu sama lain selalu tidak melarang tindakan mungkar yang mereka lakukan. Sesungguhnya amat buruklah apa yang selalu mereka lakukan itu. Kamu melihat kebanyakan dari mereka tolong-menolong dengan orang-orang yang kafir (musyrik). Sesungguhnya amat buruklah apa yang mereka sediakan untuk diri mereka, iaitu kemurkaan Allah kepada mereka; dan mereka akan kekal dalam siksaan. Sekiranya mereka beriman kepada Allah, kepada Nabi (Musa) dan kepada apa yang diturunkan kepadanya (Nabi), niscaya mereka tidak akan mengambil orang-orang musyrikin itu menjadi penolong-penolong, tapi kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang fasiq.” (Surah al-Ma’idah, 5: 79-81)
Selain berkerjasama dengan kaum kuffar dalam saling menjatuhkan di antara kelompok yang berbeza haluan, sebenarnya mereka juga telah meninggalkan kerjasama dengan kaum muslimin lainnya.
INI PAS BUAT!!